Inovasi Pembelajaran Sejarah di SMKN 2 Indramayu: Pagelaran Sejarah Kerajaan Hidupkan Semangat Belajar Siswa

Indramayu – Dalam upaya menghadirkan pembelajaran sejarah yang lebih hidup dan bermakna, Bapak Jalaludin Nur Rohman, S.Pd., guru mata pelajaran Sejarah di SMKN 2 Indramayu, melaksanakan inovasi pembelajaran melalui pagelaran sejarah kerajaan. Kegiatan ini melibatkan siswa dalam penampilan teatrikal yang mengangkat kisah-kisah kejayaan kerajaan-kerajaan nusantara seperti Sriwijaya, Majapahit, hingga Kesultanan Cirebon. Pagelaran ini berlangsung meriah dan menyita perhatian warga sekolah. Siswa tampil mengenakan kostum khas kerajaan, memainkan peran sebagai raja, panglima, putri kerajaan, dan rakyat, lengkap dengan narasi sejarah yang telah dipelajari di kelas.

Menurut Bapak Jalaludin, pendekatan ini tidak hanya membuat siswa lebih mudah memahami materi sejarah, tetapi juga meningkatkan partisipasi, kreativitas, dan rasa cinta terhadap budaya bangsa.

“Tujuan utama saya adalah membuat sejarah tidak hanya sekadar hafalan, tetapi menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna. Saat siswa memainkan peran dalam peristiwa sejarah, mereka tidak hanya belajar, tapi juga merasakannya,” ujar Bapak Jalaludin saat ditemui usai pagelaran.

Kegiatan ini mendapat apresiasi penuh dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Makrus, S.Pi., M.Si., yang menilai bahwa pendekatan pembelajaran semacam ini sangat sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka.

“Kami sangat mendukung kreativitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Inovasi seperti ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak harus selalu di kelas. Siswa belajar lebih aktif, kolaboratif, dan tentu saja menyenangkan. Ini bentuk nyata dari pembelajaran berdiferensiasi yang memerdekakan siswa,” jelas Bapak Makrus.

Pagelaran ini tidak hanya menjadi bentuk evaluasi pembelajaran, tetapi juga menjadi sarana penguatan karakter, kerja sama tim, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah bangsa sendiri.

Dengan semangat inovatif ini, SMKN 2 Indramayu terus membuktikan diri sebagai sekolah vokasi yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga kaya akan kreativitas dan nilai-nilai kebangsaan dalam proses pembelajaran.